Share

Nasi pecel

Satu minggu kemudian.

Kinara kembali menemukan sebuket bunga yang lagi-lagi tergeletak di depan pintunya. Ini sudah yang kesekian kalinya, bahkan kartu ucapan itu masih tertulis kalimat yang sama. Kinara kembali meletakkan buket bunga itu di atas lemarinya yang hampir penuh dengan buket bunga.

"Haduh! sudah tidak muat, harus ditaruh di mana ya? sayang sekali jika harus dibuang, buket ini bagus." Kinara mencoba berpikir keras, hingga akhirnya dirinya menemukan sebuah ide. Kinara meletakkan beberapa buket bunga di setiap sudut tokonya. Membuat toko kue itu menjadi lebih indah dengan bunga-bunga.

"Nah! begini kan lebih baik," ucap Kinara sembari berkacak pinggang memperhatikan tokonya yang dihiasi dengan bunga-bunga.

Ting .. Ting ..

Bunyi gemerincing lonceng kecil yang diletakkan Kinara di atas pintu, menandakan seorang pelanggan yang datang.

Kinara bergegas untuk menyambut pelanggannya, namun seseorang yang tengah berdiri di ambang pintu, berhasil mengejutkannya. Langkahnya terhenti sek
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status