Share

Bab. 21

Erlangga mengenakan pakaiannya lalu turun ke ruang makan.

Raungan suara perutnya yang lapar cukup mengganggu pendengarannya. Sangat memalukan jika ada orang lain yang ikut mendengarnya.

"Selamat pagi, Pa. Aku minta maaf telah membuat kalian menungguku untuk sarapan. Hari ini aku terlambat bangun karena kepalaku sedikit sakit." Erlangga menyapa ayahnya dengan sopan saat berjalan pelan menuju kursinya.

"Apa yang terjadi? Apa kamu habis minum semalam?" Prabujaya bertanya.

"Mm ... " Erlangga mengangguk.

Prabujaya menghela napasnya pelan. Matanya teduh memandang Erlangga. Merasa iba dengan dengan keadaan putranya.

"Apa kamu sudah bertemu dengan Bu Helen?"

Erlangga kembali mengangguk. Dia kini tahu alasan dibalik wajah familiar wanita tua itu.

"Mulai hari ini, Ibu Helen akan tinggal di sini untuk menemanimu. Papa harap kamu bisa bersikap baik padanya."

"Aku tahu."

Erlangga langsung menyuapkan makanan ke dalam mulutnya karena perutnya mulai kram.

Dia tidak perduli hidangan apa yang mereka si
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status