Share

Bab. 22

Raut wajah Daniel seketika berubah setelah sebuah panggilan telepon yang diterimanya berakhir.

Dia berjalan pelan mendekati meja Prabujaya dan mulai berbicara dengan hati-hati. "Maaf, Tuan ... ada berita buruk ..." kata Daniel lalu diam sejenak untuk mengambil napas dalam, "Tuan Muda saat ini ada di rumah sakit. Seseorang mencoba untuk mencelakainya."

Seketika wajah Prabujaya menggelap. Dia memukul meja kerjanya dengan keras hingga membuat seluruh sendi di tubuh Daniel ikut gemetar.

"Aku sudah perintahkan kau untuk menjaganya. Kenapa bisa terjadi hal seperti ini?" Prabujaya membentak asistennya itu.

Rahang Prabujaya mengerat. Dia berjalan keluar dengan tinju yang terkepal kuat.

Dengan langkah terburu-buru, Prabujaya mengejar putranya di ruangannya. Kedua matanya merah padam.

Suara hantaman tinju Prabujaya terdengar saat beradu dengan wajah Rangga yang masih terlihat agak memar. Pukulan itu kini menambah rasa sakit di wajahnya.

"Dasar anak sialan! Kenapa kau begitu memalukan? Apa kau h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status