Share

Bab 96. Pahit

"Zanna, kamu mau ke mana?!" tanya Alyssa mencoba menghalangi jalan adiknya.

Bagaimana pun, mereka tetap saudara. Di dalam diri mengalir darah yang sama. Alyssa tidak menginginkan kepergian wanita itu sekarang, apalagi Pak Arsenio masih berada di Spanyol. Jika tahu keretakan hubungan keduanya, mungkin akan menimbulkan masalah.

Sementara Zanna sendiri menyeka air mata yang tadi menggenang dan jatuh tanpa permisi. Apa lagi yang bisa dia lakukan sekarang selain pergi? Ketika semua orang hanya menjadikannya batu asah untuk membuat pedang makin tajam, Zanna menyesal kembali ke rumah itu.

"Zanna!" bentak Alyssa dengan kedua mata merah ketika wanita itu menarik kasar tangannya. Mereka berdua saling beradu pandang, sungguh Zanna sangat muak. Namun, tidak berani memukul karena tahu bahwa kakaknya lebih kuat dan berpengaruh.

"Kamu mau pergi dari sini, hah?!"

"Kenapa? Aku dimanfaatkan–"

"Dimanfaatkan?" Mata Alyssa sontak memicing. "Kamu merasa kita manfaatin kamu?"

"Ya." Zanna tersenyum miring. "M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status