Share

37. Bab 37

DIKIRA MISKIN 37

Ibu memandang Mas Yudi dan aku secara bergantian dengan tatapan aneh. Apalagi saat satpam itu tersenyum dan memberi hormat dengan menunduk pada Mas Yudi dan juga aku. Kami pun hanya membalas dengan tersenyum.

"Kamu kenal dengan satpam itu? Kok dia tahu nama kamu?" tanya ibu dengan tatapan menyelidik.

"Iya, Bu. Nanti saja ya tanya-tanyanya. Kita masuk dulu untuk makan, sudah lapar, nih?" Mas Yudi meringis seraya mengusap perutnya.

Aku menggandeng lengan ibu, kami segera masuk ke resto hasil kerja keras kami selama ini. Alhamdulillah, setelah sekian tahun kami mampu membuka cabang resto yang ketiga ini.

"Ayo, Bu," ajakku karena ibu tampak masih ragu untuk masuk.

"Yud, sebaiknya kita jangan makan di sini, ya. Apalagi pakaian ibu seperti ini. Apa boleh makan di tempat sebagus ini?" Ibu melihat ke bawah melihat baju kebaya yang ia padukan dengan kain jarik batik. Ya, ibu memang senang memakai pakaian khas jawa ini, lebih nyaman katanya.

"Bu, yang boleh makan di si
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status