Share

Bimbang

Gu terpekur di depan makam Sarah. Wanita itu dikubur di ladang tempat mereka biasa menanam kentang atau tanaman lainnya. Penyesalan gadis itu tiada terkira, andai saja permintaan untuk pergi ke Negeri Syam bisa ia jangkau, akan ia penuhi. Sayangnya, untuk ke sana pun tidak mudah. Apalagi untuk ibu tanpa suami dan anak tanpa ayah seperti mereka berdua. Tidak ada yang melindungi. Beruntung saja penyelenggaraan jenazah itu dibantu oleh Hela serta beberapa tetangga. Semampunya Gu ikuti sesuai tata cara islam. Masih ingat gadis bermata biru itu dengan perkatan Sarah beberapa minggu lalu.

“Gu, aku sudah membeli kain kafan, memang di sini harganya mahal sekali. Tapi aku menggunakan uangku sendiri,” ujar Sarah ketika Gu baru saja pulang kerja.

“Untuk apa, Bu?” Terkejut gadis itu, serasa ia akan ditinggal mati dalam waktu dekat.

“Jaga-jaga andai aku mati. Apa kau tak kasihan denganku, Gu, sedikit saja.” Menghiba wanita paruh baya itu.

“Maksud Ibu, apa? Adakah yang ingin Ibu beli?” tanya Gu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status