Share

Dendam yang Harus Tuntas

Membeku Gu di hadapan Ali. Beberapa langkah lagi dua orang yang pernah saling membenci itu akan bertatapan mata lebih dekat. Tangan gadis bermata biru itu gemetar. Kesempatan untuk membalas dendam sudah sangat terang benderang di depan matanya. Namun, ia tak akan pernah menang melawan lelaki dengan postur tubuh tinggi dan tegap. Gu menjernihkan akalnya dalam waktu singkat. Ia lekas masuk ke dapur ketika dua langkah lagi Ali akan menatap matanya lebih dekat.

Di dalam pantry, gadis itu duduk menyandar di dinding. Tubuhnya serasa luruh seperti es di musim panas. Tak ada kekuatan, tak bisa berdiri lagi. Napasnya naik turun dengan cepat. Ingin rasanya Gu menjerit, tapi jika nanti ditanyakan orang lain apa yang akan ia katakan? Lalu Ali akan datang mendekatinya dan membunuhnya karena akan membongkar siapa dirinya dulu.

“Tidak, tidak, tidak! Dia tak boleh hidup dengan tenang. Lagi pula apa yang bajingan itu lakukan di sini. Bisa-bisanya dia tertawa dengan pasukan muslim lain. Bukankah dulu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status