Share

Dia, Di Depan Mata

Gu memeluk Maira, ia akan tinggalkan anaknya selama beberapa jam lamanya. Tadi malam Gu sudah membuat kesepakatan dengan Maida, bahwa gadis bermata biru itu akan menitipkan putrinya dengan penjaga asrama itu, lengkap setelah dimasakkan dan dimandikan. Beruntung saja Maira sudah terbiasa ditinggal ibunya dari kecil dan mudah akrab dengan orang lain. Jadi dalam hal ini Gu tidak menemukan kesulitan. Hanya saja Maida sendiri ….

“Aku berat melepaskanmu kerja di perbatasan, Gu. Tinggal sajalah di rumah, kan, sudah diberikan santunan untuk janda,” ucap Maida ketika menunggu mobil menjemput Gu.

“Terkadang, kerja itu tak melulu soal uang, ada kepuasan karena ilmu yang kita dapat berguna bagi orang lain, Bu,” jawab Gu. Ia melirik arloji di lengan sebelah kanan, sudah 15 menit menunggu tak juga mobil datang.

“Dalam islam, rumah merupakan sebaik-baiknya tempat bagi perempuan untuk tinggal, dan berbakti pada suami merupakan cara termudah untuk meraih surga, tentu suami yang baik dan soleh. Kala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status