Share

Salah Tingkah

"Nggak ada jodoh-jodohan, ya, Nda! Aku nggak suka!" bentak Mas Danu.

Seketika, aku terdiam menahan nyeri yang tiba-tiba datang di hati. Mas Danu baru kali ini membentakku seperti itu.

"Maaf, aku nggak bermaksud membentak, tapi tolong jangan pernah berpikir ke sana. Jangan berpikir kalau aku nggak bahagia. Masmu ini selalu bahagia asal kamu selalu tersenyum."

Aku tidak lagi menanggapi dan memilih diam. Entahlah, aku bingung bagaimana cara menghadapi Mas Danu. Aku hanya ingin dia bisa bahagia, bukan tersiksa dengan rasa terhadapku.

Mas Danu menghindariku sejak kami pulang dari rumah sakit. Dia sama sekali tidak memperlihatkan batang hidungnya di depanku. Kata Ibu, dia tidur di kantor malam ini. Mungkinkah rencanaku menjodohkannya itu membuatnya marah? Bukankah dia yang memintaku mencarikan jodoh saat acara bakar jagung malam itu?

Hingga malam mulai larut, aku menjadi sulit tidur meskipun rasa mengatuk sangat menguasai. Pikiran ini selalu tertuju pada Mas Danu. Bahkan, video call dar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status