Share

Ikut Apa Kata Nyonya

Bu Muklis bersolek di depan cermin. Saat mengulas bedak, gerakan tangannya terhenti karena memperhatikan kerutan di sudut mata. Wajah yang dulu menjadi dambaan para pemuda kampung itu kini telah dimakan usia.

"Aku sudah tua dan penyakitan. Memang sudah seharusnya Papi diurus oleh wanita lain yang lebih muda," ucapnya dalam hati.

Kayla memanggil Bu Muklis dari luar kamar. Gadis itu lantas membuka pintu setelah maminya menyuruh masuk.

"Aih, cantiknya mamiku ini." Kayla memeluk dari belakang sambil memperhatikan wajah mereka berdua di cermin.

Bu Muklis tersenyum lalu bertanya apakah Kayla sudah siap untuk pergi. Gadis itu mengangguk. Dia terlihat cantik dalam balutan blus bunga-bunga dan rok berwarna senada dengan pasmina.

"Sebenarnya kita mau ke mana, sih, Mi?" tanya Kayla saat keduanya berjalan menuju garasi.

"Ngurus persiapan pesta pernikahan papimu."

Kayla sempat menghentikan langkah. "Memangnya Mbak Bina udah seratus persen setuju?"

"Memangnya dia bisa nolak?" Bu Muklis justru balik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status