Share

Aira Mendapatkan Bantuan Untuk Menghadapi Aksa

Dari kejauhan aku bisa melihat suasana semakin memanas.

"Aksa, cepat kamu telepon Aira. Ini semua karena dia!" titah ibu terdengar emosi.

Dari atas aku bisa melihat Mas Aksa sedang mengambil sesuatu dari dalam sakunya, pasti dia akan menelponku.

"Lebih baik kalian pergi dari sini, kami mau arisan," usir Mbak Dian.

"Eh, enak saja mengusir kami. Ini rumah Aira menantu saya, seharusnya kamu yang pergi!" bentak ibu.

"Ya ampun, nenek tua ngeyel banget. Sudah dibilang ini bukan rumah Mbak Aira, atau kalau kalian tidak mau pergi aku akan menyuruh Moly yang mengusir kalian," seru Mbak Dian.

"Siapa Moly? Kami tidak takut, ini rumah menantu saya kamu tidak berhak mengusir kami," jawab ibu masih bersikukuh dengan pendiriannya.

"Pergi sana pelakor," usir Ibu Indah yang sejak tadi diam menyimak berdebatan mereka.

"Hei, Bu. Sudah kubilang aku bukan pelakor!" balas Selena geram.

"Mana ada pelakor ngaku," sahut Ibu Indah mengejek.

Plak!

Gegas aku berdiri ingin melihat apa yang terjadi. Terdengar sua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status