Share

MENGHUKUM NIKITA

"Kenapa kamu mau mengikuti perintah bapakmu? Pergi ke alammu dan tidurlah dengan tenang!"pinta Faisal dengan suara lembut. Dia hanya ingin menunjukkan rasa empati agar si roh tidak lagi membuat ulah.

“Gak! Aku gak mau pergi! Aku gak bisa mati dengan tenang sebelum semua dendam terbalas."

“Kalau begitu, jangan salahkan aku, jika terpaksa melakukan kekerasan untuk memaksamu keluar dari tubuh wanita ini.”

"Hi hi hi hi!

Lengkingan tawa Nikita menggema bagai terbentur dinding tebing. Usai itu suasana lebih hening, bahkan suara jangkrik dan hewan malam pun tak terdengar. Desir angin seakan-akan enggan melintas. Faisal tersenyum tipis penuh penuh arti. Pria ini menoleh ke arah Eko lalu bertanya,"Punya botol beling?"

"Ada bekas minuman suplemen. Emang buat apaan?"tanya Eko keheranan.

"Buruan ambil! Entar juga tahu,"balas Faisal.

Eko gegas masuk rumah dan tak berapa lama, pria ini telah kembali dengan membawa sebuah botol berwarna cokelat.

"Satu doang?"tanya Eko sembari ulurkan botol ke arah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status