Share

Restoran Italia

Magisa tidak berubah sejak dari rumah hingga kami tiba di sebuah restoran Italia untuk makan malam. Pelayan sudah menyiapkan tempat khusus dengan lilin yang menyala dan diringi suara biola yang mendayu-dayu. Dia makan hidangannya dengan sangat pelan namun tampak tidak menikmatinya. Padahal makanan Italia adalah salah satu favoritnya.

“Kamu nggak suka makanannya?” tanyaku.

Magisa tidak menjawab; malah cenderung mengabaikanku dengan tidak mau menatap wajahku. Dia mulai memainkan spageti nya dengan garpu dan sepertinya tidak lagi tertarik untuk makan. Seolah mendengar suaraku membuatnya kehilangan nafsu makan.

“Gi?” tegurku, sambil menggenggam tangannya di atas meja. Tapi dia menariknya. “Sampai kapan kamu mau seperti ini?”

Lagi-lagi, dia bungkam. Menghindari wajahku adalah bentuk pertahanannya. Aku tidak tahu apa betul yang membuatnya sedemikian marah.

“Kamu harus melepaskannya...,” ujarku.

Akhirnya Magisa menatapku juga, namun tajam. “K

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status