Share

Ciri Orang Kebal Santet

Bab 52

Detik demi detik terlampau meresahkan menjelang keberangkatan Abigail ke Jakarta.

Ini adalah malam terakhir dan aku sama sekali tak bisa tidur. Hanya duduk di balai-balai depan rumah sembari memandang terangnya langit malam.

Mencari satu bintang yang paling terang dan berharap Abigail lagi memandang bintang yang sama.

Tidak mungkin! Boro-boro menatap langit, ia pasti sudah terlelap dalam tidurnya.

Kubaca kembali chat terakhir kami pada jam 10 malam. Dan ternyata sekarang sudah pukul satu dini hari.

"Temui saja gadis itu, Bone. Daripada kau resah menahan rindu?" Genderuwo peliharaan, bersuara dari atap rumah.

"Aku prihatin melihatmu murung beberapa hari ini!" ketusnya lalu terbang entah ke mana.

Aku tergelitik. Baru kali ini si genderuwo benar-benar peduli padaku. Mungkin sarannya benar, apa sebaiknya Abigail kutemui saja? Toh aku bisa menyerupai ular dan masuk ke kamarnya. Sekadar menatap wajahnya untuk yang terakhir kali.

Sejenak menimbang, akhirnya aku berubah jadi ula
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status