Share

Uang Bibit

Bab 51

Semenjak punya motor, aku jadi sering bepergian ke kota. Seperti halnya hari ini, aku dan Abigail mengunjungi beberapa toko di sana.

Abigail membeli banyak pakaian untuk persiapannya berangkat ke Jakarta.

Sementara aku bersandar di dinding, melipat kedua tangan sembari mengamati ia memilah-milah pakaian.

Sesekali ia memanggilku. Sembari melebarkan baju di depan dada, ia bertanya apakah itu cocok untuknya.

Aku tersenyum. Menjawab sesuai pendapatku. Minimal tidak ketat, tidak norak coraknya juga tidak mengekspos aurat.

Abigail manut. Ia kembali sibuk membolak-balik pajangan pakaian.

Sementara aku ... mulai tenggelam dalam pemikiranku sendiri. Terasa sesak di dalam sini. Sesak membayangkan kepergian Abigail.

Tiga hari lagi, ia akan melanjutkan kuliah ke Jakarta. Memilin ilmu demi masa depan yang cemerlang.

Sangat memalukan jika harus berkata jujur! Aku juga tak mungkin memasang wajah sendu, hanya agar ia tahu bahwa aku sedih ditinggalkan.

Gemerlap Ibukota dan pesona cowok-co
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status