Share

127. Menjadi Gila karenamu

***

“Wartawan itu sungguh membuatku pusing,” keluh Sarah, menyandarkan tubuhnya di kursi mobil sebelah kemudi. “Aku harus kembali ke masa kecil lagi, bermain petak umpet! Kamu tahu, Sean, saat aku pertama kali datang ke panti, aku dikucilkan karena wajah cantik dan kulit putih bersihku membuat mereka sebal,” kata wanita itu dengan percaya diri.

Lalu Sarah melanjutkan, “Akhirnya aku menjadi boss saat kecil di panti. Ketika aku selalu menang di petak umpet dan lomba lari, mereka mengidolakanku. Katanya, aku itu bagai boneka cantik yang tangguh,” ujarnya bangga.

Sarah terus berbicara tanpa henti. Sean setia mendengarkan wanita itu yang terus meracau. Suaranya membuatnya bahagia. Entah mengapa, hanya dengan mendengar suaranya, Sean selalu merindukannya. Apa boleh ia merasakan hal itu kali ini?

“Sean, apa kamu mempunyai orang tua dan keluarga?” tanya Sarah.

“Saya punya orang tua dan juga satu kakak laki-laki serta satu adik perempuan,” jawab Sean.

“Pasti bahagia mempunyai keluarga,” Sarah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status