Share

206. Kau adalah Napas yang Membuatku Hidup

***

Sarah sudah bersiap-siap menuju rumah pamannya. Hari ini ia akan pergi ke rumahnya yang saat ini ditempati oleh Pamannya itu. Banyak kenangan di rumah itu, Sarah sudah mengingat semuanya. Ia merasa pilu, merasa menyesal kenapa Ayah dan Ibunya meninggal secara tragis.

Kevin melihat istrinya sedang melamun, lalu ia memegang pundak Sarah dan perempuan itu tersenyum kepadanya.

"Jika belum siap datang, jangan dipaksakan. Kakakmu juga tidak akan mempermasalahkannya," ucap Kevin.

Sarah menggelengkan kepalanya. "Aku harus ke sana, melihat rumahku. Apa mereka merubahnya," ucapnya meyakinkan suaminya kalau ia baik-baik saja.

"Jangan memasang wajah sedih di hadapan mereka!" pintanya.

"Tentu! Aku tidak akan memasang wajah sedih di hadapan orang yang sudah menghancurkan keluargaku. Aku ingin mengikuti permainan mereka, dengan pura-pura masih hilang ingatan," balas Sarah dengan yakin. "Hubby, mereka sangat jahat pada keluargaku, mereka manusia penuh kepalsuan. Aku ingat pembicaraan mereka, saat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status