Share

Part 35. Ke Mana?

Begitu cahaya ini semakin menyilaukan, mataku kembali kututup. Peduli setan pada penyihir ini! Aku sama sekali tak masalah akan dibawa ke mana. Jika ke tempat yang tidak bagus, akan kubuat perhitungan padanya nanti.

Tak lama—dengan jeda waktu yang hampir sama pada saat itu, kami sampai. Rasanya lebih baik ketimbang yang pertama, dan aku bersyukur kali ini tidak pingsan. Bisa kurasakan itu, karena tubuhku terasa lebih ringan tanpa merasa sakit. Andai dulu juga begini, tentu aku akan merasa lebih baik.

“Bukalah matamu, Bodoh!”

Meski terasa jengkel, aku tetap menuruti perintahnya. Enak saja memanggilku bodoh, memangnya dia siapa?

“Ja ... ngan ... pang ... gil ... bodoh!” Aku menjawabnya dengan ketus. Yah, meski ucapan ini harus susah payah kukeluarkan. Setidaknya sudah bisa membuatnya mengerti bahwa aku tak suka.

“Jika bukan bodoh, lalu apa? Kau s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status