Share

Part 37. Kami Saudara?

“Ha?” Di keremangan malam, wanita itu menunjuk wajahnya sendiri dengan heran. Memang, apa yang salah dari ucapanku?

“Kau ... mesum!” pekiknya sambil menutupi dada dengan kedua tangannya.

Aku, mesum? Bagian mana dariku yang bisa dikatakan seperti itu? Lama kupandangi wajahnya dengan kebingungan.

“Kau aninjing gagap yang mesum! Apa yang kau tunjuk di dadaku, hah!?”

Ya ampun! Aku berpikir, apa wanita itu mengira aku menunjuk dadanya? Padahal, maksudku adalah kalung yang melingkar di lehernya. Sekarang, siapa yang berpikir kotor?

“Ka ... lung,” ucapku.

Seperti tersadar, wanita itu langsung membolakan matanya. Tangan yang tadinya menutupi dada sudah tak ada. Kini, tangan kanannya malah meraba kalungnya. Kalung itu adalah kalung yang kukenal. Meski tak bisa kulihat secara langsung, tetapi setiap aku berkaca selalu melihatnya. Han
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status