Share

Part 73. Ucapan

“Hey! Kau tak melupakanku, Dav?” Sayup kudengar suara pria. Aku mengenalinya, tetapi lupa siapa pemiliknya.

Ah, lagi-lagi aku terdampar di tempat antah berantah yang tak kuketahui letaknya di mana.

“Kita memiliki nama yang sama, ingat?”

Aku mencoba mencari sumber suara, dan menoleh ke kiri. Sudah kuduga, ternyata paman yang bernama sama ini memanggilku lagi. Ah, rasa-rasanya orang ini suka sekali memanggilku akhir-akhir ini.

“Tentu saja aku masih sangat ingat dengamu, Paman! Kau pikir ingatanku sependek itu, bahkan hanya untuk sekadar mengingatmu?” Aku bertanya dengan nada ketus. Baru saja aku tenang tidur di pelukan Mom, kini orang ini sudah mulai menghantuiku lagi. Kukatakan menghantui, karena orang ini datang seperti hantu saja. Lagi pula, bukankah beliau juga sudah meninggal?

Dasar! Sudah meninggal masih menyusahkan yang hidup saja.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status