Aku terdiam dan tak ingin menjawab. Sisa ayam yang tidak kuhabiskan, teronggok begitu saja di meja. Juga dengan minuman yang tadi. Aku takut, jika yang datang itu adalah mereka yang lagi-lagi mencari keonaran. Untuk kali ini, aku tak ingin tinggal diam.
Daphne mungkin bisa membakar habis tempat tinggal Mom, lalu meninggalkannya dan menghapus jejak kami. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan di sini. Ini adalah penginapan milik orang lain, yang pasti juga akan memiliki banyak orang di dalamnya. Akan ada banyak korban jiwa yang jatuh.
“Daph, aku tahu kau di dalam! Kalau kau tidur, kupastikan telingamu akan putus!” Wanita di luar sana terus mengatakan ancaman pada Daphne. Sebenarnya siapa dia? Suaranya begitu asing, tetapi nadanya terdengar begitu mengenal Daphne.
Aku ingin membangunkan adikku itu, tetapi tidak tahu apakah hal itu akan mengganggunya atau tidak.
“Dav, bukakan pintu untuk
“Hey! Kau tak melupakanku, Dav?” Sayup kudengar suara pria. Aku mengenalinya, tetapi lupa siapa pemiliknya.Ah, lagi-lagi aku terdampar di tempat antah berantah yang tak kuketahui letaknya di mana.“Kita memiliki nama yang sama, ingat?”Aku mencoba mencari sumber suara, dan menoleh ke kiri. Sudah kuduga, ternyata paman yang bernama sama ini memanggilku lagi. Ah, rasa-rasanya orang ini suka sekali memanggilku akhir-akhir ini.“Tentu saja aku masih sangat ingat dengamu, Paman! Kau pikir ingatanku sependek itu, bahkan hanya untuk sekadar mengingatmu?” Aku bertanya dengan nada ketus. Baru saja aku tenang tidur di pelukan Mom, kini orang ini sudah mulai menghantuiku lagi. Kukatakan menghantui, karena orang ini datang seperti hantu saja. Lagi pula, bukankah beliau juga sudah meninggal?Dasar! Sudah meninggal masih menyusahkan yang hidup saja.
“Kau mengatakannya dengan gampang seolah sudah dewasa, Dav!” ujarnya. Paman Davian langsung membungkuk dan menatapku dari dekat, lalu melanjutkan, “Kau masih terlalu kecil untuk membahasnya, Nak!” “Aku sudah dewasa, Paman! Jangan panggil aku seperti itu! itu merusak harga diriku!” “Kau memang masih kecil, Dav! Tanya saja pada ibumu.” Dia terbahak, dan aku tak tahu harus berkata apa. Jika sudah menyangkut ibuku, tak banyak yang bisa dilakukan. Seperti ucapan beliau sebelum aku tertidur. Bukankah beliau mengatakan aku selalu menjadi putra kecilnya? Ah ... ucapan ini seperti kutukan untukku. “Kau tak akan bisa melawan takdir, Dav! Lunar sudah mengorbankan banyak hal untuk hidupmu. Karena itu, kau jangan mengecewakannya sedikitpun. Kau tahu kau orang yang bertanggung jawab, tetapi tidak ada salahnya meletakkan semua hal di atas keluarga. Dahulukan keluargamu.” “Tapi, Paman, kau tahu jika aku sudah jauh dari ibuku sejak masi bayi.” “Dia melakukannya untukmu, Dav. Biar kutunjukkan!” S
“Mom tidak akan melakukan hal kejam seperti itu, Paman! Jadi, jangan menghasutku dengan sesuatu yang tidak masuk akal seperti itu.” Sebisa mungkin aku menyanggah pernyataan paman ini. Di akalku, mana mungkin ada seorang ibu yang tega memberi anaknya kutukan? Lagi pula, dari yang kulihat, Mom sangat menyayangiku. Terbukti dari perlakuannya saat ada bencana yang dihadapi.“Tapi itulah kenyataannya, Dav! Pendar itu adlah kutukan untukmu. Kau boleh tidak memercayaiku, tetapi memang begitulah adanya. Kau tidak bisa mengelah dari kenyataan yang ada.” Paman Davian masih tetap bersikeras bahwa aku dikutuk. Entahlah ... aku seakan tidak memercayai dengan semua ini.Kutukan adalah hal jahat yang bisa merusak kehidupan. Pun dengan jalan yang dilalui oleh yang dikutuk. Tak ada hal baik yang bisa dibanggakan daripadanya. Jadi, jika memang aku telah dikutuk sejak awal, kenapa aku harus menerimanya? Apa aku sangat pantas menerima ku
“Vampire memang memiliki air mata berwarna seperti itu, Dav. Kalau ayahmu yang mngeluarkannya, itu terlihat tidak cocok untuknya yang gelap, ya?” ujar Paman Davian. Beliau mengambil tempat di sampingku dan duduk. Dengan kaki diselonjorkan dan dua tangan menyangga tubuh, beliau dan aku mungkin terlihat seperti teman sebaya. “Jika rasa sakit dan takut sudah mendominasi, tidak cocok bukan suatu hal yang patut ditertawakan, Paman.” Seketika aku berubah menjadi melankolis saat melihat adegan itu. Di sana memperlihatkan bagaimana ayah memelik dan melindungi ibu, lalu ada batu yang menimpa keduanya. Aku tak tahu. Ingin menjerit, tetapi tak bisa. “Kau harus ingat jika ibu dan adikmu masih selamat.” Yah ... apa yang dikatakan Paman Davian memang benar adanya. Dari kilas kejadian itu bisa terlihat keadaan yang buruk, tetapi di kenyataan ibu masih menyapaku. Pun begitu dengan Daphne. Dia telah tumbuh menjadi gadis lincah yang tak kurang satu hal pun. Di antara mereka, mungkin aku adalah yang
“Tenang saja, Dav. Aku tak akan setega itu untuk tidak memulangkanmu pada Lunar.”Bolehkah aku bernapas lega untuk saat ini? Setidaknya dari ucapan itu aku bisa menyimpulkan bahwa aku akan dipulangkan. Ah ... sial! Serigala tua ini terlalu menyusahkan. Selain menyebalkan, tingkahnya juga seperti omega yang akan mengalami heat. Perilaku mereka berubah-ubah.Eh, aku lupa! Hanya omega wanita saja yang mengalami heat. Heat adalah kondisi di mana keadaan mereka membutuhkan sesuatu. Aroma mereka terasa lebih manis, apalagi untuk yang belum mendapatkan pasangan. Jika sudah mendapatkan pasangan, aroma pasangannya akan mendominasi. Dan tentunya, hal itu akan menghalangi werewolf lain untuk mendekat.Setidaknya seperti itu yang dikatakan paman dulu, kala aku menghirup aroma memabukkan.Aku tahu Paman Davian seorang omega. Akan tetapi, beliau pria, dan omega pria tak mengalami heat seperti omega wanita. Namun, di sini sikapnya persis sekali dengan mereka. Kata paman, kondisi ini mirip seperti pr
“Hahahaha!” Aku melongo. Paman tua ini tertawa terbahak dan langsung muncul saja di hadapanku seperti tanpa punya salah. Padahal, salahnya sudah teramat menggunung. “Aku tak akan mengajakmu tinggal di sini, Dav. Belum saatnya kau menghuni tempat ini. Untuk sekarang, tempatmu adalah bersama keluargamu. Kau masih pantas bersama mereka. Pulanglah! Aku hanya bercanda saja tadi,” lanjutnya.Ah, lagi-lagi aku kena sial. Aku ditipu mentah-mentah oleh pria tua ini. Tak tahukah dia kalau aku sudah ketakutan setengah mati karenanya? Aku tadi bahkan sampai berpikir bahwa akhir hidupku di dunia ini. Lucu! Aku bahkan sampai berpikir ke sana, yang nyata-nyata tidak akan pernah terjadi.Seharusnya sejak awal aku tidak mudah percaya padanya, pria dengan omongan manis seperti wanita.“Sekarang pulanlah! Aku tidak akan menahanmu di sini.”Setelah aku mendengarnya, indera penglihatan
Aku terjatuh dengan kepala yang terlebih dulu menghantam lantai. Terkejut, tentu! Siapa yang tidak terkejut saat melihat orang yang tidur, lalu tiba-tiba membuka mata dengan spontan seperti itu? jujur saja, jantungku sampai berdebar terlalu kencang saat Mom memelototiku.“Kau baik-baik saja?” tanya Mom. Beliau hanya melihatku yang terjatuh tanpa berniat membantu. Juga, pandangannya berubah menjadi polos. Ke mana tadi pandangannya yang menusuk dan memelototiku itu?Aku mencoba duduk dengan sisa kesadaran dan tenaga yang tak sepenuhnya pulih. Sambil tangan kanan mengusap kepala yang terasa sakit, tentunya. Astaga! Sepertinya Mom ini tipe orang yang suka mengejutkan orang lain, ya.“Aku ... baik-baik saja.” Setelah dirasa tubuhku mulai membaik, aku bangkit dan kembali ke ranjang. Kali ini hanya duduk di tepiannya, tidak berniat tidur lagi meski tubuh masih terasa lemas.Untuk kal
“Memang apa istimewanya dari itu, Mom?” Aku memberanikan diri untuk bertanya. Selama ini, aku belum pernah mendengar ada yang lahir dari bangsa campuran. Mungkin untuk percampuran dua bangsa—werewolf manusia, atau manusia vampire, pernah mendengar. Namun, tidak untuk yang ini.“Mungkin kau pernah mendengar bahwa ada manusia yang berpasangan dengan vampire atau werewolf, kan? Tetapi tidak dengan vampire dan werewolf. Kau tahu kenapa?”Aku menggeleng. Memang benar jika perpaduan dua bangsa itu belum pernah kudengar. Mungkin mereka tak tahan akan baunya, ya? Apalagi dua bangsa ini merupakan musuh bebuyutan, ya. Akan masuk akal jika aroma yang dikeluarkan werewolf, tak akan sanggup dihidu oleh vampire. Keduanya memiliki indera penghidu yang tajam, dan aroma masih-masing terlalu menusuk hidung.Seperti Daphne yang tak tahan dengan aromaku, pun sebaliknya. Aku tak begitu kuat engan aroma vampire.