Share

74. Musuh dalam Selimut

Para sesepuh melebarkan mata, tatapan bingung campur panik. Sedikit kegaduhan terjadi lantaran sambutan tidak hangat dari Rengganis. Mereka seperti melihat sosok berbeda. Wanita hangat ramah yang dulu ditemui hilang lenyap.

“Apa maksud Permaisuri?” tanya Petapa Bagaspati heran.

“Karena jika aku kembali, maka kesempatan bagi keluarga kerajaan untuk mencalonkan putri kalian menjadi istri Raja Abra pupus, maaf sekali mengecewakan.” Rengganis membenahi letak duduknya tanpa beralih pandang. ‘Oh, astaga aku baner-benar muak pada para musuh dalam selimut itu,’ keluhnya.

Petapa Bagaspati menghela napas panjang dan mengangguk apa yang diungkapkan Permaisuri Rengganis tersebut tidaklah salah. Suara sumbang dari para sepuh yang tidak terima diperlakukan tidak sopan tersebut langsung gaduh.

“Kami benar-benar kecewa pada sambutan tidak ramah ini, Permaisuri Rengganis!” cebik salah seorang lelaki tua yang mengenakan setelan pranakan (salah satu busana dinas abdi dalem lelak
KarRa

Mohon maaf jarang up date ya, selain menulis author juga salah satu Co Editor yang bimbing penulis masuk, dan saat ini sedang bantu penulis revisi, mohon pembaca memaklumi. Terima kasih sebelumnya, lope sekebon buat para Kisanak dan Nyi Sanak yang mampir baca dan share gem vote.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Waaah,....ada yg membekap mulut Rengganis.... Siapa dia?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status