Share

77. Mengungkap Pengkhianat

Beberapa saat sebelumnya, ketika Mang Damar, Petapa Bagaspati dan Kayana memacu kuda membelah jalan setapak nan gelap. Mang Damar menghentikan langkah mendengar ada suara kuda dari arah seberang.

“Tahan!” Mang Damar mengangkat tangan, membuat Petapa Bagaspati dan Kayana spontan menarik kuda mereka untuk berhenti.

“Kenapa Mang?” Kayana bertanya.

“Ada pergerakan lain dari arah berlawanan, apa kita harus menepi?” Petapa Bagaspati menyahut.

“Mereka seperti tergesa, ini mencurigakan,” keluh mang Damar.

Tanpa berkomentar Kayana dan Mang Damar mengikuti Petapa Bagaspati untuk bersembunyi di balik pohon. Dalam hati berharap agar para kuda tidak berulah menimbulkan suara yang mencurigakan. Beberapa detik kemudian, suara kuda terdengar semakin dekat, mendekat. Mang Damar dapat mencium bau minyak tanah menguar ke udara.

“Bau minyak tanah,” ungkap Mang Damar melebarkan mata dalam gelapnya malam.

“Kejar mereka!” Petapa Bagaspati memberi titah.

Hyat! H
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Kecurigaan tertuju pada Petapa Bagaepati.... Apakah Petapa Bagaspati seorang pengkhianat?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status