Share

Nekat

Tak adanya bukti kuat membuatku bisa menghindari tuduhan Ayah dan Ibu. Mereka bahkan menggeledah kamar dan seluruh barang-barangku hingga semua menjadi berantakan. Saat mereka kembali menyebut namaku, rasa takut yang semula membayang malah bercampur perasaan aneh. Bagaimana bisa aku merasa sedikit kesal sekaligus bahagia hanya karena kembali dianggap terlihat? Mengapa rasanya lebih baik mereka memaki dan terus melontarkan ucapan kasar saja dibanding harus diacuhkan seperti yang sudah-sudah?

Apa aku mulai sedikit gila dan kehilangan kewarasan? Aku bahkan terpikir andai sejak kemarin saja agar tak sempat merasa seperti hantu di antara mereka.

Dengan perasaan lega yang tak wajar, aku memberanikan diri untuk meminta izin keluar dan membeli pulpen. Sekembalinya dari warung, aku sekaligus mengambil alkohol di semak. Benda itu masih aman pertanda tak tersentuh apalagi ketahuan orang-orang. Ide untuk tak segera membawanya ke rumah tadi sore ternyata benar-benar tepat. Aku yang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status