Share

Menjadi Sempurna

Bel tanda pulang sekolah berdering setelah satu pelajaran terakhir usai. Adhira segera bergegas membereskan barangnya dan beranjak dari pintu keluar, ketika Bu Tamara mencegatnya.

“Adhira, kamu tidak ikut kelas matematika lagi?”

Adhira menggeleng. “Maaf, Bu, saya masih ada urusan yang harus diselesaikan.”

“Adhira, kamu tahu perlombaan akan diadakan satu bulan lagi. Jika kamu terus malas-malasan, saya tidak bisa mengajukan namamu.”

Adhira mengernyit tipis sambil mengangguk. “Sepertinya Erdos lebih ingin menjuarai lomba tahun ini. Dia bisa menggantikanku.”

“Adhira!” pekik Bu Tamara sedetik setelah Adhira meninggalkannya tanpa alasan jelas.

Separuh berlari, dia melewati ruang rapat para guru yang ketika itu tengah ramai. Ada Ervan di tengah-tengah mereka. Kepalanya tertunduk dalam di hadapan Haris Sadana dan juga Alan Sadana. Entah kejadian apa lagi yang membuat dia begitu malang hingg

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status