Share

Anggapan

Ervan memaku tatapannya pada Adhira tanpa ekspresi. Dia langsung menarik tangan Adhira dari muka pintu setengah melirik ke arah Adhira. Pakaian merah yang dikenakannya cukup membuat Ervan segera tahu kalau Adhira pasti sudah mengobrak-abrik lemari pakaiannya.

“Apa yang kamu lakukan di sini?”

“Aku? Memangnya kenapa kalau aku di sini?” tangkis Adhira.

“Lihatlah, dia ini. Selalu menjawab seperti ini pada kita. Kamu butuh kesabaran ekstra buat menjaganya, Ervan,” imbuh Ali sambil menggantungkan stetoskop di lehernya. Dia menghilang dari pintu ICU saat berhasil membuat Adhira berada dalam radar yang dibuat Ervan.

“Dokter Ervan!” Seorang perempuan memanggil Ervan dari ujung koridor.

“Laila? Kenapa tidak menunggu di rumah?”

“Bosan. Jadi aku menyusul kemari. Kita pulang?”

Ervan menoleh pada Adhira. Laila yang mendapati orang yang sama yang menyelinap ke tempat Ervan langs

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status