Share

Ternodai

Adhira mengukir garis-garis di dinding penjara berbatu bata tanpa plester itu untuk ke-120 kalinya. Guratan itu mewakili jumlah hari dia sudah mendekam di balik jeruji besi ini. Belum ada keterangan jelas kapan dia bisa diperbolehkan untuk keluar. Tidak ada saksi mata yang melihat langsung perbuatan Adhira selain Lyra sendiri. Proses persidangan juga terlihat mengada-ada. Dia disebut sudah menjebak Lyra saat mabuk.

Sementara Adhira sejak awal juga belum bisa ingat akan apa yang telah terjadi padanya pada malam itu. Dia terbangun di rumah tahanan setelah dibawa segerombolan polisi dari kediaman Defras itu. Minuman yang diberikan Lodra cukup keras hingga bagian itu seperti menghilang dari ingatannya.

“Kalian mau apa?” ujar Adhira saat tiga pria bertubuh bongsor mencengkeram kerah bajunya.

“Kau tahu apa yang kami mau.”

“Aku tidak punya barangnya!” tangkis Adhira sebelum satu tinju menghantam wajahnya.

&ldqu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status