Share

Undangan Rapat

“Aku percaya padamu.”

Adhira berharap dengan menanggapi ucapannya dengan sekali lagi mengabulkan permohonan maaf itu, Lodra bisa terbebaskan dari rasa bersalah. Dia selalu belajar dari cara Kiara yang tak pernah menyentuh kata kebencian dan dendam. Bagaimana dengan memulainya dari orang ini?

Lodra memeluknya dengan erat seusai Adhira mengutarakan kalimat singkat tadi.

Entah mengapa, di sudut yang tersembunyi di benaknya, dia mengasihani orang ini. Dia begitu terharu hanya karena kata-kata ini. Lodra sempat bercerita tentang ayahnya yang selalu menganggapnya anak haram. Mungkin bentuk ketidakpedulian ini sudah mengakar dalam dirinya hingga dia menjelma menjadi makhluk tersisih yang haus akan kasih sayang.

“Aku tidak menyalahkanmu. Yang sudah terjadi, sepenuhnya di luar kendali kita. “

“Sejak mamaku meninggal, tidak ada orang yang memercayaiku. Mereka menganggap aku benalu yang semestinya tidak dilahirkan.”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status