Share

Dia bukan siapa-siapa

Sebelum Adhira bisa bangkit, dia merasa kepalanya telah terantuk benda keras di salah batu tersebut. Ervan berusaha mempertahankan tubuhnya agar tidak menyentuh tubuh Adhira, tapi dia gagal. Seketika itu pula dia berdiri melanjutkan pekerjaannya menyiduk aliran limbah di belakang pabrik tekstil tersebut.

Pengemudi perahu menunggui mereka di pinggir sungai hingga Ervan selesai mengambil seluruh bahan yang dibutuhkannya. Cuaca berganti cukup cepat. Matahari terik yang tadi melingkupi langit kini sudah terselubung oleh awan hitam. Ervan bergegas kembali ke tepian untuk selanjutnya mengambil sampel berikutnya dari sisi muara yang lain.

Adhira menggosok kepalanya yang mulai membenjol. Matanya masih berkunang-kunang saat entakan itu terasa. Dia tidak ikut Ervan turun pada pemberhentian berikutnya. Rasa sakit kian berdenyut saat mereka berhenti ke muara sungai yang kedua.

“Kamu tidak apa-apa?” tanya Ervan yang mulai curiga akan tingkah Adhira yang diam itu.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status