Share

Kepergian

Laila mengais-ngais tanah, mencari marmut kecilnya yang masih malu-malu bersembunyi di balik semak.

“Lili! Ayo pulang, sudah sore!” Adhira memekik gadis kecil berusia 3 tahun tadi.

Tak jauh dari tempatnya berdiri, ada macan tutul besar yang tengah memadu kasih dengan seorang pemuda berwajah es. Adhira segera menahan napasnya. Dia belum sepenuhnya kenal dengan macam tutul itu. Jadi sebisa mungkin tidak membuat suara yang terlalu mencolok.

Saat menyadari Adhira ada di dekatnya, Ervan langsung mengarahkan hewan buas tadi padanya.

“Ckckck… gara-gara hewan ini kamu sampai bertengkar dengan Papamu,” ucap Adhira.

Mendapati hewan tersebut tidak lagi melakukan penyerangan, Adhira mulai berani menyentuh hewan tersebut dengan jemarinya.

Ervan menyodorkan potongan daging terakhir padanya. Wilis begitu takluk dalam pengaruh mereka sekarang. Laila bahkan berani memeluknya tanpa segan.

“Hei, Lili! Kamu mau tinggal di sini?”

“Tidak!”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status