Share

Blackjack

Ujian sekolah yang mengakhiri tiga tahun masa muda mereka di Equator akhirnya usai. Sudah waktunya menutup cerita suka dan duka yang telah mereka alami menjadi kenangan belaka. Ervan masih dengan perawakan dingin bercahaya teduh nan memesona. Sementara Adhira, si pembuat onar yang jenius itu harus mengakui perubahan kecil dalam hidupnya. Dia sudah menerima banyak hukuman dan kehilangan banyak hal dalam hidupnya. Mempermainkan dunia bukan lagi sebuah kesenangan baginya.

Terlepas dari kenyataan pahit tersebut, Adhira harus kembali menghadapi hidup dengan keceriaan. Menambal luka dengan senyuman dan berhenti menyakiti dirinya.

“Daffin!” teriaknya pada pemuda berwajah es itu.

Ervan berbalik sedikit tanpa menjawab. Saat dia tahu orang yang memanggilnya Adhira dia terus berjalan.

“Hei, jangan cemberut terus dong. Kan nilaimu sudah di urutan teratas se-Khatulistiwa ini?”

Ervan tetap melangkah dengan eskpresi dingin. Siapa pun juga tahu kalau Ervan ak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status