Share

Pingsan

“Kamu takut aku kena HIV, begitu?”

Ervan memilih bungkam. Seharusnya dia memang tak perlu mendengar kata-kata Renal tentang membujuk Adhira. Walau Adhira selalu menanggapi kata-katanya dengan santai, pertanyaan ini jelas menyinggung dirinya.

“Kamu tidak perlu mengurusiku,” cetus Adhira.

Dengan pelan, Ervan pun bergumam, “Kamu bisa diobati bila memang terbukti benar.”

“Apanya? Kamu mau mengobatiku?”

“Aku hanya menyampaikan apa yang harus kusampaikan.”

Nyeri di kepalanya masih tersisa dan Ervan bukannya membawakan sesuatu yang enak, tapi malah membahas tentang hal tidak jelas itu. Ini membuat Adhira mulai terusik dengan campur tangannya.

“Sejak kapan kamu peduli padaku?”

Ervan hanya membungkam. Sorot matanya yang semula padam kembali tersulut, menjerat kemarahan dalam satu tatapan.

Melihat ini, Adhira malah menimpal, “Sudahlah, Daffin, bagusan ka

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status