Share

Pemeriksaan Darah

Adhira baru terbangun keesokan harinya. Dia menoleh ke arah wanita yang sejak tadi duduk gelisah sambil menyengir kosong. Wanita itu sudah duduk di sampingnya sejak subuh tadi.

 “Kamu masih bisa ketawa? Saya panik setengah mati waktu dengar kamu masuk rumah sakit….” omel Bunda Safira.

Dengan cepat dia membantu Adhira duduk dan menuangkan air minum untuknya.

Tangan Safira teracung ke hadapan Adhira untuk memastikan kalau dia bisa melihat dengan normal. Dia juga memeriksa tubuh Adhira yang lain dengan resah.

“Aku tidak apa-apa, cuma terbentur saja. Sekarang sudah tak masalah,” jawab Adhira.

Dia menyembunyikan lengannya yang masih penuh luka tusukan dari pengamatan Bunda Safira. Topeng ceria itu seolah melipisi rasa sakit yang masih mendera tempurung kepalanya.

“Mana ada orang terbentur sampai babak belur begini,” tukas Bunda Safira masih belum tenang.

Adhira tak menghiraukan ocehan Bunda S

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status