Share

Teman Lama

Tidak ada yang memperhatikan kaburnya seorang laki-laki di antara keramaian rumah sakit itu. Adhira menyelinap dari pintu belakang dan langsung memintas ke koridor tengah. Dengan begitu dia bisa kabur tanpa kelihatan petugas yang berkerumun di meja depan.

Kakinya yang belum terobati sempurna masih harus mengangkut tubuhnya melewati selasar rumah sakit yang luas ini. Untungnya kemarin Ibu Salimah memperbolehkan dia menginap di rumahnya. Sepiring nasi tadi pagi cukup membuatnya melangkah lebih cepat sepanjang hari.

Sebelum Adhira bisa melarikan diri lebih jauh, seseorang dari balik pintu mencengkeram tangannya. Sementara satu tangannya lagi merangkul pinggang ramping Adhira, menyeretnya masuk ke pintu tangga darurat yang ternganga.

Adhira tak bisa berteriak, karena tentu saja keberadaannya langsung dapat diketahui. Seorang pria berjas putih dengan bahu bidang itu berhasil menyandarkan tubuh lunglai Adhira sepenuhnya ke balik pintu. Adhira menarik napas panjang, tapi yang muncul hanyal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status