Share

Gelisah

Ini sudah kesepuluh kalinya Dewa menggoyang-goyangkan tubuh Mawar agar sadar. Dia pun hanya bisa menyeka peluh di dahinya lantaran usahanya tak membuahkan hasil. Refan duduk di samping tubuh kakaknya yang malang. Tak henti-hentinya dia membendung sungai duka yang terus dimuarakan ke dagunya. Rasa sakit hatinya semakin menembus palung jantung ketika harus menghadapi kenyataan yang lebih pahit. Mawar tak sadarkan diri. 

 "Kak Mawar, bangun! Maafkan Refan," 

 "Refan, kakakmu punya penyakit dalam?" tanya Dendi simpati dengan wajah yang serius. Baru beberapa jam dia bertemu dan mengenal anak itu, namun dirinya sudah bisa memahami keadaan mereka berdua. Ditambah cerita singkat yang diberitakan oleh Dewa tadi. Hati Dendi pun semakin miris kepada Mawar. Tak menyangka wanita secantik itu rela menjual kehormatannya demi pendidikan adiknya. Menakjubkan!

 "Kamu jangan marah sama kakakmu ya, Fan? Kakakmu begini untuk berjuang demi kamu, dulu aku pun

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status