Share

Dua Puluh Tiga

"Alena sedang berada di Bali," jawab Pram sekenanya.

"Berapa lama dia di sana?" tanya Diwali.

"Satu Minggu."

Diwali tersenyum lembut pada Nyonya Sekar. "Ma, Alena sedang bekerja. Tak bisa Mama menjadikan Alena seperti Puri. Puri hanya ibu rumah tangga. Jauh sebelum mengenal Pram, Alena adalah wanita bebas, mandiri dan punya banyak jadwal bepergian. Pram sebagai suaminya tidak keberatan dengan aktivitas Alena. Bukankah begitu, Pram?" 

Pram mengangguk mendengar ucapan Diwali. Pram tak tahu jika kalimat terakhir Diwali mengandung makna yang lain.

Nyonya Sekar terdiam. Ia masih tetap bersikukuh menginginkan Alena tak usah bepergian. 

"Sekarang Mama minum obat dulu sebelum makan, ya," ujar Puri.

Nyonya Sekar menggeleng lalu memejamkan mata. Bulir bening nampak menetes di sudut matanya.

Pram merasa sangat prihatin dan merasa bersalah pada mamanya. Ia tak mungkin menceritakan siapa Alena sesungguhnya. Hati Nyonya Sekar pasti

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status