Share

Bab 89

Mobil yang mereka tumpangi telah masuk ke halaman rumah besar keluarga Latief. Tampak Syarif tengah duduk santai di teras rumah masih memakai kaos oblong dan celana training. Setelah turun dari mobil kami menghampirinya.

"Kok cepat pulangnya, Fen? Baru juga jam sembilan. Kalian gak jadi ke swalayan cari oleh-oleh?" tanya Syarif.

Mendengar ucapan Syarif, Fendi mengernyitkan kening dan menatapku dengan tatapan bersalah.

"Maaf ya, Ai ... Aku lupa," ujarnya.

"Yah, gak apa-apa, kamu juga sedang tidak baik-baik saja."

"Kenapa kau tidak baik-baik saja? Apa kau sakit, Fendi?" tanya Syarif dengan sedikit panik.

"Oh, tidak. Aku baik-baik saja, tadi cuma ada masalah keluarga yang harus kuselesaikan, semua sudah baik-baik saja," jawab Fendi sambil mendelik ke arah Aina.

Aina hanya mengendurkan bahu mengkode bahwa dia tidak sadar mengatakannya, membuat Fendi sedikit keki.

"Kalau gitu kita percepat saja pulang ke perkebunan, kita pulang jam sebelas nanti, ya?" ujar Syarif

"Baik, Bang," jawab Fend
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
liza sarah
rajin up plis kak..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status