Share

(PoV Author) Kesempatan

“Gak mungkin, Daff, lo udah sama Rachel,” batin Kelana.

            Lagi, Kelana berusaha membentengi hatinya, menolak rasa yang kian tumbuh subur. Ia belum menyadari, bahwa semakin ditepis rasa tersebut akan merekah indah. Tak peduli seberapa kuat pun ia berusaha menekan semuanya, suara hati tak bisa dibohongi. Cepat atau lambat, hatinya akan menuntun Kelana untuk menemukan pelabuhan terakhir.

            “Bunda, kata Om Daffa laper,” teriak Lintang dari arah ruang tamu.

            Teriakan itu membuyarkan lamunan Kelana. Waktu menunjukkan pukul sebelas siang, ia bergegas menggoreng tempe dan membuat sambal goreng.

Sembari memasak, Kelana dapat mendengar gelak tawa Lintang. Gelak tawa itu menjadi melodi yang begitu indah di telinganya. Kalau dipikir-pikir, sudah lama

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status