Share

(PoV Daffa) Maunya Kamu

Siang ini, aku terlibat pembicaraan cukup serius dengan Kelana. Kulihat wanitu itu terdiam setelah mendengar pengakuanku beberapa detik lalu. Benar adanya, jika setelah obrolan tadi aku tak berharap Kelana percaya, karena aku tahu, percaya pada seseorang setelah merasakan sakitnya dikhianati bukan hal yang mudah, butuh waktu dan proses yang panjang. Aku hanya ingin diberi ruang dan kesempatan untuk berusaha, agar menjadi seseorang yang memiliki arti sendiri dalam hidupnya.

“Kenapa diem?” tanyaku saat Kelana tak kunjung membuka suara.

“Enggak.”

“Kasih saya kesempatan, ya,” pintaku.

Tak ada gelengan maupun anggukan, yang kulihat sekarang hanyalah diamnya Kelana. Jika biasanya aku bisa membaca pikiran wanita itu, maka kali ini semuanya gelap. Kelana hanya mematung tanpa ekspresi. Mungkinkah semua kesempatan yang kuharap tak bisa lagi kudapat?

“Daff, sebaiknya lo pulang, gak enak dilihat orang.”

Lagi-lagi seperti ini. Kelana selalu mengalihkan pembicaraan, padahal aku berharap dia me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status