Share

Chapter 47

“Kita berangkat sama-sama, saya nggak mau kamu bawa motor sendiri,” titah Adnan tegas ketika Redita muncul dari dalam kamar, sementara Adnan sudah duduk di kursi mini bar sambil menyesap kopi.

“Lha tapi nanti bagaima-”

“Tidak usah pedulikan kata orang, Sayang!” potong Adnan tegas, ia sudah begitu serius!

“Bukan begitu, Mas. Kalau Mas ada cito gimana?” Redita duduk di sebelah Adnan.

“Ya kamu ikut saya ke dalam dong, asistensi kayak biasanya!” jawab Adnan tegas, matanya melirik sang kekasih dengan senyum jahil.

Redita menghela nafas panjang, ia meraih cangkir kopi Adnan dan menyesap isinya. Pahit kopi dan reaksi kafeinnya langsung membuat mata Redita melek sempurna, ia melirik Adnan yang mulai melingkarkan tangannya di pinggang Redita itu.

“Cepat mandi, apa perlu saya mandiin?” bisik Adnan lembut tepat di telinga sang kekasih.

“Uhuk ... uhuk ...,” Redita

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Kalea 123
sy syuka...
goodnovel comment avatar
dwi nurhayati
cie cie pak dokter dan koasnya lagi mesra mesraan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status