Share

Chapter 46

"Lanjutkan!" perintah Adnan santai, lalu bergegas keluar dari ruangan itu. Dari sudut matanya tampak Redita menatap tajam ke arahnya.

Adnan hanya menahan tawa, lalu melepas handscoon dan mencuci tangannya bersih-bersih. Adnan pastikan nanti kekasihnya itu bakal ngambek nggak karuan ketika pulang nanti. Bahkan mengamuk mungkin? Ah entah lah, yang jelas sudah dapat dipastikan bahwa sosok itu akan mengamuk dan mencaci makinya.

Ia sengaja kok, lagian mau berapa lama sih Redita betah marah-marah sama dia? Ia bergegas melapas gown-nya dan masuk ke ruang dokter, duduk di sana dan menyenderkan tubuhnya di kursi. Mengendurkan sejenak syaraf-syaraf otak dan tubuhnya yang tegang selama operasi berlangsung.

Tiba-tiba ia teringat sesuatu, hari ini Redita kan berangkat sendiri kan? Wah jadi Adnan nggak bisa bareng dong pulangnya? Tak apalah, ia bisa sampai lebih dulu ke apartemen kan? Adnan tersenyum, ia bergegas bangkit dan meraih snelli-nya lalu dengan santai ia melangka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status