Share

Bab 96

Pagi hari kami menjalani setiap hal seperti biasanya. Tak ada yang berubah, selain kami yang seperti kembali pada saat pertama kali dipersatukan dalam atap yang sama.

Tanpa banyak kata, juga tak saling tegur. Selain untuk hal-hal yang memang penting saja. Aku tahu hal ini cepat atau lambat akan terjadi. Kurasa kemampuan aktingku semakin hari jadi memburuk.

Aku bahkan tak bisa berpura-pura pada saat yang penting seperti ini.

Kalau saja bukan karena Ayah aku juga tak ingin melanjutkan pernikahan seperti ini. Sebenarnya aku merasa kasihan padanya, ia sangat berharap aku bisa memberikannya cucu. Namun, jangankan cucu, pria ini bahkan tak pernah menyentuhku.

Ia malah lebih suka menyentuh dari golongan sejenisnya.

Sungguh dunia ini memang sudah tua.

“Ini untukmu.”

Pria itu tiba-tiba saja menyerahkan kartu debitnya padaku.

“Aku masih ada uang kok.”

“Tapi, aku suamimu. Ini sudah jadi kewajibanku.”

“Kamu sudah mengisi penuh kulkasnya, enggak masalah itu saja sudah cukup.”

“Kamu mungkin ingin m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status