Share

Bab 95

“Memangnya lihat apa?”

Mas Syahru malah menatap semakin dalam.

“Ya kali aja.”

Aku tahu sepertinya ia juga mulai curiga. Seharusnya aku bisa bersikap senatural mungkin. Perjanjian pernikahan ini hanya sampai 1 tahun. 4 bulan berlalu begitu sulit, kalau aku menyerah hari ini. Sia-sia sudah perjuanganku selama ini.

Apa lagi Ayah, sangat berharap lebih pada laki-laki yang ia anggap baik. Padahal, perbuatannya sangat menjijikkan.

“Kita jalan masing-masing aja! Mas duluan!”

“Kenapa enggak bareng-bareng sih?”

“Memangnya biasanya begitu ‘kan, aku jalan di belakang?”

“Kamu aneh tahu, kalau memang ada masalah, ceritakan saja! Aku bukan cenayang yang pandai menebak pikiran orang lain.”

Orang lain katanya. Baginya aku memang seasing itu.

“Kamu enggak perlu peduli urusan orang lain, Mas.”

Saat itu karena ia enggak mendahului, jadi aku langsung saja melangkah menuju area parkir.

Toh, ia juga pasti akan mengikuti dari belakang.

“Aku ada salah sama kamu?”

“Enggak ada.”

“Lalu, kenapa sikapmu berubah?”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status