Share

Bab. 108. Senyuman Ibumu sangat tulus

Marsya terdiam sejenak ketika mendengar pertanyaan dari Garvin.

"Hallo, Marsya. Kamu jawab jujur saja, aku tidak akan marah kok. Seperti kamu berkata jujur padaku bahwa kamu tidak mau dijemput lagi sama aku," pinta Garvin.

"Maaf, Mister ini masalah pribadi saya. Saya tidak mungkin mengatakannya," ucap Masya, "sepertinya mata saya sudah mulai ngantuk, Mister. Saya minta maaf," lanjut Marsya.

"Ya, sudah tidak apa-apa, Marsya. Maafkan aku sudah mengganggumu. Selamat malam dan selamat tidur, semoga mimpi indah," tandas Garvin lalu mematikan ponselnya.

Akhirnya, Marsya bisa bernapas dengan lega setelah Garvin mengakhiri percakapan. "Mr. Garvin selalu mencampuri urusanku," keluh Marsya lalu menyimpan ponsel di atas nakas.

***

"Marsya, Marsya!" Bu Tasya mengetuk pintu kamar Marsya.

"Ada apa, Bu?" tanya Marsya setelah membuka pintu.

"Ada tuan Reval ke sini. Katanya mau mengantar kamu kerja," jawab Bu Tasya.

<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status