Share

108. Nasib Mega 2

"Arya!! Jangan melakukan hal-hal yang tidak ada gunanya!" Fahri masih berusaha memperingatkan adik semata wayangnya.

"Tidak ada yang tidak ada gunanya untuk wanita itu. Biar dia paham, bahwa setiap perbuatan yang dia lakukan ada konsekuensi yang harus ia tanggung."

"Serahkan saja semua pada yang berwajib."

Arya terkekeh geli. "Berwaijib kata kakak? Terlalu lama. Aku akan membuat perhitungan sendiri untuknya, dan aku pastikan itu tidak akan memakan waktu yang lama."

Arya meninggalkan kamar Dinda setelah mengucapkan kata-kata itu. Fahri mendesah. "Memang bagaimana cerita aslinya? Apakah dia sempat menganiaya Dinda?" tanya Fahri pada Mita.

Mita melirik ke arah Dinda. Arya sudah tidak ada di ruangan ini, mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk menceritakan semuanya. Setidaknya, Fahri lebih dewasa dan lebih tenang daripada Arya.

"Dia - ..." Dinda tidak mampu meneruskan kata-katanya. Kedua tangannya kembali mengepal kuat. "Harusnya Dinda dulu yang memulai. Mengapa selalu saja dia yang dulu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status