Share

109. Sampai Kapan?

Arya bergegas menuruni tangga menuju lapangan tempatnya memarkir mobil. Telpon yang dibuat Fahri membuatnya merasa khawatir. Mobil jeep miliknya melesat cepat menuju rumah sakit tempat Dinda dirawat. Panggilan yang dibuat Dermawan diabaikan olehnya. Yang ada dalam benaknya saat ini adalah Dinda. Tidak ada yang lain.

"Papa mau kemana?" Anggun menatap keheranan Dermawan yang terlihat sangat buru-buru.

"Ayo! Kita harus segera ke rumah sakit. Menantu kita masuk rumah sakit."

"Hah?!" Anggun nyaris jatuh merosot saking kagetnya. Ia tidak pernah membayangkan akan ada anggota keluarga mereka yang dirawat di rumah sakit.

"Hati-hati, Ma." Dengan sigap Dermawan memapah tubuh Anggun dan mendudukkannya secara perlahan di sofa ruang keluarga.

"Papa pasti sedang bercanda'kan?" Raut wajah Anggun tidak berwarna sama sekali. Putih. Pucat.

"Papa tidak suka berbohong dan ya, ini adalah kebenaran yang menyesakkan. Dinda dirawat di rumah sakit karena dianiaya oleh dosennya sendiri."

"Arya???!!!!" ucap Ang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status