Share

65. Meminta Dinda

Arya melepas penatnya sejenak setelah keluar dari mobilnya. Angin sepoi-sepoi yang datang, membuat dirinya mengantuk. Melirik jam di tangan kanannya, Arya bergegas bangkit dari duduknya. Ia memutuskan untuk merebahkan sejenak dirinya di atas kasur.

Beragam emosi dari Dinda yang ia lihat seharian ini, membuatnya berpikir untuk mempercepat niatnya. Ia tahu jika gadis itu menyimpan rasa yang sama dengannya, tapi mungkin karena Dinda tipikal gadis yang tidak bisa menunjukkan perasaannya secara bebas seperti Mega, membuat Dinda bersikap seolah ia tidak memiliki perasaan apapun padanya.

'Mengapa sulit sekali membuatnya mengatakan kata itu? Atau ia terlalu malu untuk menunjukkan semua? Apa perlu diajarkan dan dibimbing dulu?'

"Kusut banget wajahnya. Ada masalah apa?" Tiba-tiba Fahri masuk ke kamar Arya. Pria yang baru saja tiba dari luar kota itu, ikut berbaring di atas kasur Arya. Keduanya melihat ke langit-langit kamar yang sama.

Arya tidak menjawab. Ia tidak tahu harus dimulai darima
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status