Share

BAB 92 : Sebuah Permintaan

Aruna mendesah.

‘Bener kan? Grup menjadi ramai dan semua tahu sekarang Rani di gelandang polisi.’ Suara Shanti terdengar begitu jelas dari ujung telepon.

“Iya. Aku menyayangkan ini.”

‘Resiko dia sebenernya, kenapa juga nekad melakukan hal konyol kaya gitu. Itu sama aja bunuh diri!’ ujar Shanti.

‘Jangan lupa, gimana nasib keluarga Ishak dan Julian karena nyari masalah ama lu, Run,’ imbuh Shanti lagi.

‘Rani bisa jadi kandidat ketiga menuju tamat…’

Aruna terhenyak dari duduknya. Ia melupakan itu.

“Shan, sorry. Gue jalan dulu ya.”

‘Eh? Lu mau kemana? Ini udah malem!’

“Bentar ada perlu.” Aruna berkata beberapa kalimat lagi sebelum akhirnya ia memutuskan sambungan telepon.

Aruna gegas memakai cardigan dan menyambar tas kecil di meja ruang tengah.

Kepalanya menunduk, memesan taksi online.

Beberapa menit kemudian, satu mobil berhenti di depan rumah yang dihuni Aruna dan membawanya pergi.

Belasan menit selanjutnya, mobil yang ditumpangi Aruna tiba di kediaman Brahmana.

Satpam yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status