Share

Belum Kapok

Devan bangkit dari duduknya dan mendekati Alin yang masih berdiri diujung meja. Dia tersenyum penuh arti ke arah Alin yang menegang.

Glukk!

Gadis itu meneguk ludahnya dengan susah payah. Dia meremas ujung bajunya dengan kencang.

“A-apa yang kamu inginkan, Mas?” tanyanya gugup.

“Ayo pulang sekarang!” ucap Devan dari jarak dekat.

Alin menghembuskan nafas lega saat Devan mengajaknya pulang.

“Huh selamat,” ucapnya.

“Apa kau pikir aku akan mencelakaimu?” tanya Devan tiba-tiba.

“Eh ti-tidak Mas,” jawab Alin tergagap.

***

Devan menggandeng tangan Alin saat mereka turun ke lobi kantor. Banyak karyawan yang berbisik mempertanyakan wanita yang ada di samping bos mereka. Tak sedikit pula yang melayangkan tatapan penuh permusuhan pada Alin karena berani menggandeng idola mereka.

Alin dan Devan kompak bersikap cuek dengan beberapa karyawan yang sedang memperbincangkan mereka. Mereka terus berjalan sampai ke depan, namun saat hendak masuk ke dalam mobil, tiba-tiba Devan menerima panggilan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status