Share

Masa Lalu bukan Masa Depan

Alin heran dengan tingkah ibunya yang terlihat aneh hari ini. Gadis itu sampai menggelengkan kepalanya.

“Ini lho Nak, Mami menemukan beberapa pasang baju bayi yang bagus banget. Kamu suka nggak? Biar Mami order ya?” ujarnya antusias.

“Mi, tapi kan Alin belum menikah, Ma. Mami gimana sih? Bukannya pamali ya Mi?” tanya Alin balik.

Mami menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Iya juga ya, Lin. Kamu kan belum menikah. Ya begini nih efek ingin punya cucu, sampai lupa kalau anaknya belum menikah,” ujar mami.

Mereka lalu tertawa bersama. Tak berselang lama, papi pulang ke rumah. Mami menyambutnya lalu bergegas menyiapkan peralatan mandi papinya.

“Kamu kapan pulangnya, Lin?” tanya papi.

“Tadi pagi, Pi!” jawab Alin.

Papi hanya mengangguk kemudian bergegas ke kamar untuk mandi dan berganti pakaian.

Setelah papinya berlalu, Alin bergegas ke kamarnya untuk memeriksa ponselnya karena sepulang dari vila dia sama sekali belum menyentuh ponselnya. Dia membuka pesan dan menemukan ada pesan dari Devan.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status